Jalal & Dalfa
We Found Love
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu dapat ketenangan hati dan dijadikannya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berpikir. "
- Q.S. Ar-Rum: 21 -
We Are Getting Merried
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala, insyaaAllah kami akan menyelenggarakan acara pernikahan
Count The Date
Love Story
November, 2018. Kantor kecamatan Cihampelas. Kala itu ada acara sosialisasi keremajaan sekaligus perekrutan anggota komunitas. Kang Jalal, begitu panggilan kami kepadanya sebagai pengurus sekaligus pembawa acara tersebut. Aku di sana duduk sebagai peserta, dan dia di atas panggung sebagai pembicara. Aku melihat, aku menyimak, tanpa bermaksud apapun dalam hati aku terkagum “keren banget yaa bisa bicara di atas panggung sefasih itu, sesantai itu, seasyik itu. Suatu saat mau banget jadi sepertinya dan punya pasangan hidup sepertinya pula, yang aktif berorganisasi, bersosialisasi, dan pintar public speaking.” Waktu itu kami tidak saling sapa, tidak saling bicara, dan bahkan mungkin waktu itu dia tidak menyadari aku ada.
“Anak-anak ini barang-barang yang harus kalian siapkan untuk acara akhir pekan nanti ya, tolong dibawa.” Kata salah satu panitia acara. Waktu itu ada beberapa hal yang tidak aku mengerti dan aku pertanyakan. Dari itu aku aktif bertanya di grup, dan dia yang aktif menjawab pertanyaan dari para anggota yang bertanya termasuk aku. Tanya jawab itu berlanjut sampai ke pesan pribadi, dan akhirnya kita saling save nomor.
Juli, 2020. Aku lulus SMA. Sebagai lulusan baru banyak planning hidup yang harus dipilih dan ditentukan. Waktu itu aku bikin story di WhatsApp seputar hal itu, dan sebagai mahasiswa fakultas Bimbingan konseling dia berkomentar dan memberikan waktunya untukku mencoba berkonsultasi. Dia memberikan beberapa saran dan pilihan sampai mengajak bisnis bareng. Aku sempat gabung ke bisnisnya namun ga lama karena aku ngerasa kalau itu bukan passion ku. Dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan agama. Dari sana kita kembali ke kehidupan kita masing-masing, sesekali dia bertanya kabar dan komen status di media sosial.
Maret , 2024. Dia membuat postingan video di Instagram mengenai bencana alam yang meninpa kota Cianjur. Di sana dia terjun sebagai relawan yang membantu warga yang terdampak bencana. Pada postingan tersebut aku meninggalkan komentar terkait kegiatannya itu. Setelah sekian lama, karena komentar aku itu dia balas dan kita lanjut saling mengirim pesan di ruang pesan pribadi. Karena sudah lama tidak berkabar kita saling tanya kabar dan perkembangan hidup kita selama ini. Waktu itu kita sudah selesai dengan pendidikan kita masing-masing.
Mei, 2024. Kita bertemu, tanpa berlangsung lama dia menyampaikan niat baiknya untuk berkomitmen menjalin hubungan dan menyampaikan niat serius ingin menikah denganku. Karena ternyata, sejak kita menjalin kerjasama bisnis dia sudah diam-diam menyukaiku. Aku ingat, sesekali dia memberikan kode suka dengan bertanya dengan siapa aku sekarang. Sempat peka, namun aku tidak mau kegedean dan kePDan sendiri, tanpa menanyakan maksudnya apa aku menyimpulkan kalau itu pertanyaan basa-basi biasa. Ahh.. masa ituuu..
Dia ke rumah, bertemu orangtuaku dan menyampaikan niat baiknya. Kami sudah sepakat. Namun, September 2024, ada kabar baik bahwa dia lulus seleksi PPG dan berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan di bidang tersebut. Dengan penuh pertimbangan kami menunda pernikahan kami sampai pendidikannya selesai.
Alhamdulillah atas pertolongan Allah, dengan segala penantian, kesabaran, do’a, dan kerja keras, pendidikannya selesai dengan hasil yang memuaskan. Dan sesuai komitmen kami, kami segera mengatur untuk prosesi pernikahan kami yang sebelumnya dengan sengaja kami tunda.
Amplop Digital
